0 Comments

Social Commerce: Dominasi Platform Sosial dalam Belanja

Social commerce di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Pada tahun 2025, pasar social commerce diperkirakan mencapai USD 5,25 miliar, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 17,1%. (GlobeNewswire)

Platform seperti TikTok Shop dan YouTube Live Shopping mendominasi lanskap digital Indonesia, mencatatkan kontribusi hampir 80% dari total transaksi digital. (campaignasia.com)

Faktor Pendorong Pertumbuhan Social Commerce:

  • Penetrasi Internet dan Penggunaan Smartphone: Lebih dari 65% populasi Indonesia aktif di media sosial, menjadikan platform ini saluran utama untuk belanja. (We Are Social USA)
  • Preferensi terhadap Pembelian Impulsif: Konsumen cenderung melakukan pembelian spontan melalui live streaming dan rekomendasi influencer.
  • Keterlibatan Influencer dan UGC (User-Generated Content): Meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas produk.

Sustainability: Konsumen Semakin Peduli Lingkungan

Kesadaran akan keberlanjutan semakin tinggi di kalangan konsumen Indonesia. Sekitar 62% konsumen bersedia membayar lebih untuk produk berkelanjutan. (Kadence)

Tren Utama dalam Keberlanjutan:

  • Kemasan Ramah Lingkungan: Konsumen semakin memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang atau ramah lingkungan.
  • Produk Lokal dan Etis: Meningkatnya minat terhadap produk lokal yang diproduksi secara etis dan berkelanjutan.
  • Transparansi Rantai Pasokan: Permintaan akan informasi yang jelas mengenai asal-usul dan proses produksi suatu produk.

Prediksi Tren Konsumen Indonesia 2025 dan Keberlanjutannya

Social Commerce:

  • Pertumbuhan Berkelanjutan: Dengan proyeksi mencapai USD 8,62 miliar pada tahun 2030, social commerce diperkirakan akan terus berkembang meskipun ada tantangan regulasi dan persaingan. (GlobeNewswire)

Sustainability:

  • Integrasi dalam Strategi Bisnis: Perusahaan yang mengadopsi praktik berkelanjutan dan transparansi dalam rantai pasokan akan lebih mudah memenangkan loyalitas konsumen.
  • Inovasi Produk Berkelanjutan: Permintaan akan produk inovatif yang ramah lingkungan dan etis akan terus meningkat.

Kesimpulan

Social commerce dan keberlanjutan bukan hanya tren sementara, tetapi telah menjadi bagian integral dari perilaku konsumen Indonesia. Perusahaan yang mampu mengintegrasikan kedua aspek ini dalam strategi bisnis mereka akan lebih siap menghadapi tantangan dan meraih peluang di masa depan.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *